5 Tips Jitu Mendapatkan Hasil Foto Tajam Dalam Kondisi Low light

Konten []
Sering kali kita berfoto di dalam ruangan dengan cahaya rendah. Ini bisa sangat menantang untuk mendapatkan gambar bagus saat ada cahaya terbatas, tapi pastinya bukan tidak mungkin! untuk kita bisa menghasilkan gambar yang bagus.


Banyak yang penasaran bagaimana cara terbaik untuk memotret saat low light alias kondisi minim cahaya. Hal ini selalu menjadi topik yang menarik karena banyak yang kecewa saat melihat foto yang dibuatnya tampak blur atau malah noise parah sehingga tak layak dinikmati. Kondisi low light sendiri dijumpai pada banyak tempat dan waktu seperti di dalam ruangan, dan di sore hari terutama saat menjelang senja. Low light bukan berarti gelap, karena saat gelap mata anda tidak bisa melihat apa pun (demikian juga dengan kamera anda). Low light itu adalah saat mata kita masih bisa melihat obyek dengan baik (dengan pencahayaan yang ada) namun intensitas cahayanya terlalu rendah untuk kamera bisa menggunakan speed tinggi.

Berikut adalah tips dari mamang untuk mendapatkan gambar bagus meski tidak terlalu banyak cahaya

1. Matikan Lampu Flash Kamera

Mematikan lampu kilat kamera adalah salah satu hal terbaik yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan hasil foto yang bagus meskipun dalam cahaya yang rendah. Gambar yang diambil dengan flash cenderung terlihat terlalu terang (over contrast) jadi, salah satu hal yang harus dihindari ketika inging mengambil gambar dalam keadaan minim cahaya adalah matikan flash utama kamera. 

Gunakan mode manual saat memotret, jika kita menggunakan mode AUTO,  secara otomatis lampu kilat kamera akan menyala dalam keadaan gelap, hal tersebut akan membuat hasil foto yang kita dapat tidak sesuai apa yang kita inginkan, dalam hal ini mamang menyarankan lebih baik kita menggunakan mode Manual untuk foto low light.

2. Gunakan bukaan besar

Kendali banyaknya cahaya yang masuk ke lensa adalah aperture dan ini bisa diatur untuk membesar (f kecil) dan mengecil (f besar). Kenali dulu berapa bukaan maksimal lensa yang kita pakai, apakah f/1.8 atau f/3.5 misalnya. Bila lensa kita memiliki bukaan maksimal f/3.5 maka hindari memakai bukaan yang lebih kecil seperti f/5.6 atau f/8. Prinsipnya hindari memakai bukaan lensa kecil sehingga kamera bisa memakai shutter yang lebih cepat.

Tips tambahan yang berkaitan dengan aperture / bukaan lensa diantaranya :
  • bila anda memakai DSLR, ingatlah kalau lensa prime punya bukaan lebih besar dari lensa zoom, maka bila kita akan memotret low light untuk event penting usahakan memakai lensa prime (fix) atau kalau memakai lensa zoom pakailah lensa zoom bukaan konstan yang besar (f/2.8)
  • bila anda memakai lensa zoom berjenis variable aperture (bukaan maksimalnya akan semakin mengecil bila lensa di zoom) hindari memakai zoom tinggi saat memotret low light (gunakan fokal terpendek dari lensa zoom) misal anda memakai lensa 70-300mm maka gunakan saja posisi fokal 70mm saat low light guna mendapat bukaan maksimalnya

3. Gunakan Lensa dengan Bukaan besar

Seperti yang kita ketahui, bukaan besar pada lensa memungkinkan banyak cahaya akan masuk kedalam kamera anda. maka semakin besar aperture yang kita gunakan, akan semakin terang gambar yang di hasilkan. Fotografi Low light sangat terbantu dengan beberapa lensa yang memiliki bukaan besar, karna meski keadaan cahaya minim anda tetap bisa menghasilkan gambar yang terang.Seperti yang kita ketahui, bukaan besar pada lensa memungkinkan banyak cahaya akan masuk kedalam kamera anda. maka semakin besar aperture yang kita gunakan, akan semakin terang gambar yang di hasilkan. Fotografi Low light sangat terbantu dengan beberapa lensa yang memiliki bukaan besar, karna meski keadaan cahaya minim anda tetap bisa menghasilkan gambar yang terang.

4.  Naikkan ISO

ISO artinya sensitivitas sensor, semakin tinggi ISO semakin sensitif sensor terhadap cahaya. Dengan menaikkan nilai ISO dua kali lipat anda mendapat keuntungan bisa memakai shutter speed dua kali lebih cepat. Bila memakai ISO 100 kamera kita menunjukkan speed 1/20 detik, menaikkan ke ISO 200 akan membuat kamera anda bisa memakai speed 1/40 detik. Inilah mengapa menaikkan ISO menjadi harapan banyak orang saat low light.

Menaikkan ISO membawa implikasi naiknya noise pada foto. Kenali bagaimana noise yang dihasilkan kamera kita saat ISO dinaikkan ke tingkat yang lebih tinggi, setidaknya di ISO 800 dan ISO 1600. Kamera modern dengan algoritma noise reduction modern masih memberi foto yang baik di ISO 800 dan jadikanlah nilai ISO ini sebagai ISO yang berimbang antara shutter yang lebih cepat dengan kualitas foto yang masih bisa diterima. Bila ISO 800 pun kurang mencukupi, dan kita perlu memakai ISO 1600, putuskan secara bijak. Prinsip memakai ISO tinggi adalah lebih baik memiliki foto yang noise daripada tidak mendapat foto sama sekali.

5. Gunakan tripod

Inilah tips yang kurang disukai dari sebagian orang karena terbayang betapa ribet dan repotnya memakai tripod. Tapi hal ini lah yang sangat sering di gunakan oleh fotografer, karna jika kita mendapati cahaya yang sedikit pada saat kita mengambil foto bisa di siasati dengan mengurangi kecepatan shutter speed. Dengan menggunakan shutter speed yang lambat akan memungkinkan kita mendapatkan cahaya yang masuk ke dalam kamera lebih banyak, namun kekurangannya kita harus meredam guncangan agar gambar anda tetap focus dan tidak berbayang. Cara ini dapat di antisipasi dengan menggunakan tripod, ini memungkinkan kita untuk mengambil foto dengan aperture yang kecil, jumlah ISO yang di sesuaikan, dan shutter speed yang lambat tanpa harus menghawatirkan guncangan pada kamera kita.